Dokter Unedo: Pasien Sudah Sembuh
KUPANG, TIMEX – Dugaan
malapraktik di RSUD Prof. dr. W. Z. Johannes Kupang yang dilakukan dr. Unedo
direspon oleh Komisi V DPRD NTT. Mereka meminta RSUD agar menindak dokter
tersebut jika benar terlibat malapraktik.
Ketua Komisi V DPRD NTT, Jimmi Sianto pekan lalu di ruang rapat
Komisi V, mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi langsung dengan Direktur RSUD
Johannes. Dan ia mengatakan ada informasi dokter di rumah sakit tersebut
terlibat malapraktik. “Saya sudah minta kalau terbukti malapraktik maka harus
ditindak tegas,” ujar Jimmi.
Pasalnya, tindakan seperti ini akan merusak rumah sakit
tersebut. Selain itu, tindakan ini juga melanggar kode etik sehingga harus
diberi sanksi yang tegas.
“Saya minta ditindak dan juga harus ada laporan tertulis kepada kam. Jadi silakan diteliti dan ditelaah,” kata Jimmi.
“Saya minta ditindak dan juga harus ada laporan tertulis kepada kam. Jadi silakan diteliti dan ditelaah,” kata Jimmi.
Jimmy mengatakan, berdasarkan laporan, komite medik sudah
melakukan penelitian dan akan masih dilakukan koordinasi antara IDI NTT dan IDI
Kota Kupang. “Hasilnya masih dalam proses karena dilakukan secara berjenjang,”
ujarnya.
Ia menambahkan, pihak manajemen RSUD Johannes juga sudah
mengambil langkah. Oleh karena itu, DPRD masih menunggu. “Kalau misalnya dalam
penanganan masih berlarut-larut tentu akan kita kejar. Kita kejar komite medik
tindakalannya seperti apa,” tegas Jimmi.
Sementara itu, dr. Unedo yang dikonfirmasi Timor Express, Rabu
kemarin mengatakan dirinya tak pernah melakukan malapraktik terhadap pasien
bernama Mariana Otemusu.
Ia mengatakan kasus yang terjadi adalah Mariana Otemusu merupakan pasien rujukan dari RS Gabriel Manek Atambua. Dokter Medilanggar melakukan operasi dan kemudian dirujuk ke RSUD Johannes karena tidak bisa ditangani lagi. “Saya tidak mungkin menolak dan menyia-menyiakan keselamatan pasien,” jelas dr. Unedo.
Ia mengatakan kasus yang terjadi adalah Mariana Otemusu merupakan pasien rujukan dari RS Gabriel Manek Atambua. Dokter Medilanggar melakukan operasi dan kemudian dirujuk ke RSUD Johannes karena tidak bisa ditangani lagi. “Saya tidak mungkin menolak dan menyia-menyiakan keselamatan pasien,” jelas dr. Unedo.
Menurutnya, pasien ini mengalami penyakit tumor kandungan
(miom), dan terjadi perlengketan antara tumor, usus, kandung kencing, saluran
kencing, dan mempunyai tingkat kesulitan ynag tinggi. Oleh karena itu, RSUD
Atambua merujuknya ke Kupang.
Setelah sampai di tangan dr. Unedo, keluarga pasien dipanggil
dan dijelaskan tentang kondisi pasien. Unedo menjelaskan risiko-risiko operasi
yang mungkin terjadi karena medan operasi tidak ada yang bisa menebak.
Ia juga menjelaskan risiko kematian yang mungkin terjadi.
Pasalnya, tindakan kedokteran adalah tindakan yang penuh risiko. Unedo juga
memberi pilihan dan pertanyaan pada keluarga pasien bahwa keluarga bersedia
menerima segala risiko operasi yang mungkin terjadi. “Keluarga mengatakan siap
dan bersedia menerima segala risiko yang terjadi dan menyerahkan keselamatan
dan nyawa pasien pada dokter,” katanya.
Itulah yang disebut kepercayaan antara pasien dan dokter. Unedo
pun melakukan operasi dengan membuang tumor yang ada dengan memisahkan tumor
dari dinding perut, kantung kencing, sehingga tumornya terangkat semua. “Memang
dalam proses operasi saya menyadarai ada proses cidera, dan saya pun mengajukan
untuk rujuk ke Siloam karena ahli bedah kurologi (saluran kencing) hanya ada di
Siloam,” katanya.
Selanjutnya, pengobatan oleh dr. Erik di RS Siloam yakni
disambung saluran kencingnya. Pasien pun memperoleh kesembuhan dan masih
melakukan kontrol pada dokter Unedo sampai sembuh.
Selain itu, menurutnya, pilihannya adalah mengangkat tumor
setengah dan saluran kencingnya tetap baik, atau mengangkat semua tumor dan
menciderai saluran kencing tapi disambung kembali. “Maka saya memilih
membebaskan pasien saya dari tumor lalu merujuknya ke Siloam untuk disambung
kembali saluran kencingnya, sehingga ia tidak dibayang-bayangi oleh tumor
lagi,” kata Unedo. (mg25/sam)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !