Makassar, 1 Agustus
2018
Imunisasi Measles dan Rubella (MR) ini merupakan
sesuatu hal yang penting untuk memberi perlindungan (kekebalan spesifik) dari
bahaya dua penyakit berbahaya tersebut.
''Campak bisa berdampak hingga kematian. Masih
banyak daerah di Indonesia yang melaporkan kasus Campak.'' tutur Menteri
Kesehatan saat meninjau pelaksanaan kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) di
MTs Negeri 1 Makassar, Rabu sore (1/8).
Data Kementerian Kesehatan selama tahun 2010-2017
mencatat sejumlah 27.834 kasus Campak dilaporkan. Tentu masih belum lekang dari
ingatan kita bahwa beberapa waktu lalu terjadi kejadian luar biasa (KLB) di
Suku Asmat Papua yang mengakibatkan ratusan anak meninggal akibat terserang
Campak. Menurut Menkes, gejala Campak masih dapat jelas terlihat, misalnya
mengalami demam tinggi, matanya merah dan timbul infeksi sehingga melekat dan
tidak terbuka (kelopaknya) lagi. Anak itu dapat mengalami gangguan penglihatan
bahkan menjadi buta bilapun selamat. Namun yang lebih ditakutkan adalah
perburukan bahkan hingga kematian.
Saat ini, terdapat satu lagi penyakit yang perlu
diperkenalkan kepada masyarakat, yakni penyakit Rubella dan dampaknya luar
biasa. Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi anak dan
dewasa muda yang rentan. Data Kementerian Kesehatan pada 2013-2017 mencatat
sejumlah 31.449 kasus Rubella telah dilaporkan.
''Rubella bisa menyebabkan kelainan pada anak dan
tidak bisa kita obati. Kita tidak bisa matikan virus yang sudah masuk ke dalam
tubuh'', ungkap Menkes.
Pada kesempatan tersebut pula, Menkes Nila Moeloek
meluruskan anggapan salah di masyarakat yang menyatakan bahwa anak laki-laki
tidak akan terinfeksi. Rubella bisa menyerang siapa saja dengan gejala yang
tidak spesifik (tidak jelas).
''Itu salah besar. Baik anak laki-laki maupun
perempuan bisa terkena Rubella'', pungkas Menkes.
Penyakit Rubella mudah menular, akan tetapi yang
menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat adalah efek teratogenik apabila
rubella ini menyerang pada wanita hamil terutama pada masa awal kehamilan.
Infeksi rubella pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan
permanen pada bayi yang dilahirkan atau dikenal dengan Congenital Rubella Syndrome (CRS).
''Kalau kebetulan anak yang sakit Rubella ini
dekat dengan ibu hamil, apalagi terkenanya di trimester pertama atau saat janin
terbentuk, gejalanya juga tidak spesifik. Mungkin hanya demam ringan, padahal
itu Rubella, anak yang dikandungnya bisa terlahir dengan kecacatan.'' tambah
Menkes.
Kelainan akibat Rubella disebut dapat berupa
ketulian, gangguan penglihatan bahkan kebutaan, hingga kelainan jantung. Dalam
hal bayi lahir dengan katarak misalnya, Menkes menerangkan bahwa operasi
mengangkat katarak bisa dilakukan tetapi mengatasi gangguan penglihatannya
sangat sulit.
''Dampak dari Rubella ini sangat luar biasa. Saya
kira kita harus memikirkan dampak dan akibat yang terkena apabila kita menolak
imunisasi'', tandas Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan
Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut
dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567,
SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat emailkontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !